Selasa, 01 Desember 2015

laporan observasi penerapan kurikulum dan pembelajaran di sekolah dasar ujung tebu 1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa “ Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran unrtuk mencapai tujuan tujuan pendidikan tertentu. Proses Pendidikan dalam kegiatan pembelajaran atau dalam kelas, akan bisa berjalan dengan lancar, kondusif, interaktif, dan lain sebagainya apabila pendidikan bisa di jalankan dengan baik ketika kurikulum menjadi pegangan utama dalam proses belajar mengajar. Kurikulum mengandung sekian banyak unsur konstruktif supaya pembelajaran berjalan secara optimal. Sejumlah pakar kurikulum berpendapat bahwa jantung pendidikan berada pada kurikulum. Baik dan buruknya pendidikan di hasilkan oleh penerapan kurikulum apakah mampu membangun kesadaran kritis terhadap peserta didik atau tidak. Dengan demikian kurikulum memegang peranan penting dalam keberhasilan sebuah pendidikan bagi peserta didik. Observasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam mengetahui bagaimana cara mengajar yang baik. Dalam hal ini saya selaku mahasiswa PGSD melakukan observasi di Sekolah Dasar Negeri Ujung Tebu 1. Laporan hasil observasi ini disusun guna mememenuhi tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah
1) Apa kurikulum yang berlaku di SDN Ujung Tebu 1?
2) Bagaimana implementasi kurikulum dalam pembelajaran di SDN Ujung Tebu 1? 3) Apasajakah kendala dalam penerapan kurikulum yang berlaku di SDN Ujung Tebu 1?
1.3 Tujuan
1) Mengetahui kurikulum yang berlakudi SD Ujung Tebu 1.
2) Mengetahui bagaimana implementasi kurikulum dalam pembelajaran di SDN Ujung Tebu 1.
3) Mengetahui kendala dalam penerapan kurikulum yang berlaku di SDN Ujung Tebu 1.
1.4 Waktu dan Tempat Observasi
Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2015 dan 31 Oktober 2015 pukul 09.00 yang dilakukan di SDN Ujung Tebu 1, Desa Ujung Tebu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang.

BAB II LANDASAN TEORI
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Istilah kurikulum (curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu), dan pada awalnya di gunakan dalam dunia olahraga. Pada saat itu kurikulum di artikan sebagai jarak yang harus di tempuh oleh seorang pelari dari star sampai finish untuk memperoleh mendali atau penghargaan. Kemudian, pengertian tersebut di terapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus di tempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.
Kemudian istilah kurikulum digunakan di dalam dunia pendidikan dan ditulis dalam kamus Webster tahun 1955 dan diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran atau kuliah di sekolah atau perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijazah atau tingkat, juga keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan (Nasution, 2005: 1).
Secara terminologi, kurikulum berarti suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematika atas dasar norma-norma yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dwipurnomo, 2009: 3).

Banyak terjadi perdebatan terkait pengertian kurikulum. Dalam pengertian di atas kurikulum lebih diartikan sebagai terkait mata pelajaran dikelas saja. Namun Binti Ma’unah dengan merujuk pada pendapat J.G. Taylor dan William H. Alexander berpendapat bahwa kurikulum adalah semua pengalaman belajar atau pengalaman pendidikan bagi siswa (Maunah, 2005: 2).
Tanpa mengesampingkan perdebatan-perdebatan tersebut, pemerintah RI dalam UUSPN menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan isi pelajaran, bahan kajian, dan cara penyampaian serta penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar.
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kurikulum. Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen kurikulum berikut Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu komponen tujuan, komponen isi/materi, komponen media (sarana dan prasarana), komponen strategi, dan komponen proses belajar mengajar.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Profil Sekolah
1. Nama Sekolah : SDN Ujung tebu 1
2. Alamat Sekolah
a. Jalan : Jl. Raya Ciomas mandalawangi Km. 06
b. Desa : Ujung Tebu
c. Kecamatan : Ciomas
d. Kabupaten : Serang
e. Provinsi : Banten
f. KodePos : 42164
g. No. Telp/Hp :085-612-822-78
h. Fax. : -
i. E-Mail : hajishon94@yahoo.com
3. Tahun Operasional : 24 September 2002
4. Status Tanah : Hibah
5. Tegangan / DayaListrik : 450 Vol
6. Nama Bank : BRI
No. Rekening : 7122-01-008960-53-6
AtasNama : SD Negeri Ujung Tebu 1
NPWP : 00-550-526-8-401-000
7. Luas Tanah : 1023 M2
6
8. Jumlah Siswa dalam 3 (Tiga) Tahun Terakhir
Kelas
Jumlah Siswa
Keterangan
2013/2014
2014/2015
2015/2016
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
Kelas V
Kelas V41
31
36
38
40
39
38
40
31
35
38
41
25
36
37
31
35
38
9. Jumlah Tenaga Pendidik
a. Kepala Sekolah : 1 Orang
b. Guru PNS : 5 Orang
c. Guru Tidak Tetap : 4 Orang
d. Penjaga Sekolah : 1 Orang
e. Operator : 1 Orang
3.2 Penerapan Kurikulum 1. Kurikulum yang berlaku di SDN Ujung Tebu 1 Kurikulum yang digunakan di SD Negeri Ujung Tebu 1 adalah KTSP 2006. Dimana kurikulum ini diterapkan pada semua jenjang kelas, mulai dari kelas 1-6. 2. Implementasi kurikulum di SDN Ujung Tebu 1 a. Bahan ajar yang digunakan Bahan ajar yang digunakan oleh SD Negeri Ujung Tebu 1 ialah Buku Tematik untuk kelas 1-3 dan Buku Paket KTSP untuk kelas 4-6.
7
b. Kesesuaian RPP dan proses belajar mengajar Dari hasil pengamatan yang saya lakukan dengan menyamakan RPP yang ada dengan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas, tidaklah 100% sesuai. Misalnya pada proses pembelajaran, terkadang materi yang diajarkan guru tidak sesuai dengan yang tertulis di RPP; hal ini dikarenakan guru lebih mengacu kepada buku paket yang digunakan dibandingkan mengacu pada RPP. c. Media Belajar Proses pembelajaran yang dilakukan di SDN Ujung Tebu 1 umumnya tidak menggunakan media pembelajaran, padahal untuk membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik sebaiknya guru menggunakan media yang dapat menunjang proses pembelajaran tersebut. 3. Hasil Pengamatan Pada hari sabtu, tanggal 24 Oktober 2015 saya melakukan pengamatan ke SDN Ujung Tebu 1. Pada pukul 09.30 saya melakukan pengamatan pada kelas 1, proses pembelajaran di kelas 1 ini berjalan awalnya kondusif tetapi setelah melewati beberapa menit pembelajaran banyak terdapat keributan dikelas ini, guru juga terlihat kesulitan untuk mengkondisikan kelas karena terlalu banyaknya murid yang ada dikelas ini dan hanya ditangani oleh satu guru saja. Pada pukul 09.50 WIB saya kembali melakukan pengamatan pada kelas 2, sama seperti pada kelas sebelumnya, kelas tidak kondusif karena guru sedang menjelaskan materi pembelajaran dan saya melihat banyak siswa yang berlari-lari tetapi guru tetap fokus pada materi yang sedang ia sampaikan tanpa mempedulikan siswanya. Pada pukul 10.30 WIB setelah jam istirahat saya melakukan pengamatan pada kelas 3, kegiatan pembelajaran berlangsung secara kondusif, siswa juga terlihat sangat antusias dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatannya tersusun baik dan terarah, sehingga siswa dapat dikondisikan dengan baik.
8
Kemudian pada pengamatan berikutnya pada tanggal 31 Oktober 2015, pada pukul 09. 35 WIB saya melakukan pengamatan pada kelas 4 disana. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ini tampak siswa sedang asik berdiskusi dengan kelompok masing-masing karena tengah menghafalkan dialog untuk ditampilkan didepan kelas, mereka terlihat sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran tersebut, tetapi sangat disayangkan guru tidak memperhatikan proses pembelajaran siswa karena ia tengah sibuk memainkan handphonenya. Pada pukul 10. 00 WIB saya melakukan pengamatan pada kelas 5, pengamatan kali ini saya lakukan diluar kelas karena siswa sedang mengikuti mata pelajaran penjaskes dan mereka sedang asik melakukan kegiatan olahraga dilapangan dan saya hanya bisa mengamati dari jauh karena guru olahraganya tidak memperbolehkan saya untuk mengamati kegiatan tersebut dari dekat. Pada pukul 11.05 saya melakukan pengamatan kembali pada kelas 6, pada kegiatan pembelajaran ini siswa tengah sibuk mengisi soal yang diberikan oleh guru, tetapi guru tidak berada didalam kelas tersebut dan setelah saya amati ternyata guru kelas 6 ini sedang membantu operator dalam penyusun laporan untuk sekolah. 4. Kendala dalam penerapan kurikulum yang berlaku di SDN Ujung Tebu 1 a. RPP yang sudah ditetapkan kurikulum terlambat sampai ke sekolah sehingga guru merasa kesulitan dalam proses pembelajaran karena tidak ada acuan. b. Guru merasa kesulitan dalam penyampaian materi pembelajaran karena pembelajaran berpusat pada guru. c. Fasilitas sekolah yang tidak memadai untuk mata pelajaran TIK, sehingga pada matapelajaran ini siswa tidak dapat melaksanakan praktikum.
9
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penerapan kurikulum pada pembelajaran di SDN Ujung Tebu 1 belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan yang ada, karena masih terbatasnya fasilitas, tenaga pendidik, dan beberapa faktor lainnya. Selain itu, terdapat perbedaan bahan ajar yang digunakan pada kelas 1-3 dengan kelas 4-6. 4.2 Saran Untuk saran mengenai penerapan kurikulum pada pembelajaran di SD saya berharap agar tenaga pendidik lebih mengoptimalkan penerapannya, agar peserta didik mendapatkan pengetahuan yang layak dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
10
Daftar Pustaka Anonim. 2014. Kurikulum. 3 hlm. https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 pk 11.30 WIB. Dwipurnomo. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 32 hlm. https://dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com/2009/10/penjelasan-rinci-ktsp.pdf. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 pk 11.30 WIB. Nasution. 2005. Kurikulum Pendidikan. 10 hlm. https://nasution.wordpress.com/526_s993_3y73.htlm. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 pk 11.30 WIB. Maunah. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. 37 hlm. https://maunah627.blogspot.com/ee37_-_73o92.html. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 pk 11.30 WIB.
11
LAMPIRAN
12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar