BERPIKIR POSITIF DALAM KEADAAN
APAPUN
Pengertian
Berpikir Positif “Berpikir Positif” Rasanya sudah tidah aneh mendengar
atau membaca kalimat diatas. Berpikir
Positif memang
sering diucapkan dan malah sering sekali sepertinya digunakan sebagai alasan
untuk menerima suatu keadaan sedang dihadapi. Jika kita mau sedikit saja
memikirkan Apa sih definisi berpikir
positif itu, mengapa kita
berpikir positif, untuk apa berpikir
positif, dan apa hasilnya berpikir
positif. Maka keadaannya jadi sangat berbeda dengan yang selama ini kita
peroleh. Beberapa definisi tentang berpikir positif antara lain: (1.) Berpikir
positif adalah berpikir terhadap sesuatu yang mengandung makna (2.) Berpikir
positif adalah berpikir terhadap sesuatu tanpa melihat sisi negatifnya (3.)
Berpikir positif adalah cara menghadapi suatu masalah dengan mengambil hikmah
dibalik masalah yang dihadapi sehingga tidak menimbulkan konflik/pertentangan,
dan masih banyak lagi definisi atau pengertian tentang berpikir positif yang
jika dicermati semuanya mengarah kepada suatu keadaan atau kesediaan untuk
menerima masalah yang dihadapi agar tidak terjadi perselisihan yang lebih
mendalam. Berpikir positif merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari tiga
komponen, yaitu muatan pikiran, penggunaan pikiran, dan pengawasan pikiran
(Ubaedy, 2007: 12-19).
1. Muatan Pikiran
1. Muatan Pikiran
Berpikir
positif merupakan usaha mengisi pikiran dengan berbagai hal yang positif
atau muatan yang positif. Adapun yang dimaksud dengan muatan positif
untuk pikiran adalah berbagai bentuk pemikiran yang menurut Ubaedy (2007: 13),
memiliki kriteria: a. benar (tak melanggar nilai-nilai kebenaran), b. baik (
bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan), dan c. bermanfaat (menghasilkan
sesuatu yang berguna).
2.
Penggunaan Pikiran
Memasukkan
muatan positif pada ruang pikiran merupakan tindakan positif namun tindakan
tersebut berada pada tingkatan yang masih rendah jika muatan positif tersebut
tidak diwujudkan dalam tindakan nyata. Oleh karena itu isi muatan yang positif
tersebut perlu diaktualisasikan ke dalam tindakan agar ada dampak yang
ditimbulkan.
3.
Pengawasan Pikiran
Dimensi
ke tiga dari berpikir positif adalah pengawasan pikiran. Aktivitas ini mencakup
usaha untuk mengetahui muatan apa saja yang dimasukkan ke ruang pikiran dan
bagaimana pikiran bekerja. Jika diketahui terdapat hal-hal yang negatif ikut
masuk ke ruang pikiran maka perlu dilakukan tindakan berupa mengeluarkan
hal-hal yang negatif tersebut dengan menggantinya dengan yang positif.
Demikian pula jika ternyata teridentifikasi bahwa pikiran bekerja tidak
semestinya maka dilakukan usaha untuk memperbaiki kelemahan atau kesalahan
tersebut.
2.2 Ciri-Ciri Orang Berpikiran Positif :
2.2 Ciri-Ciri Orang Berpikiran Positif :
1. orang
yang berpikir positif mengakui bahwa ada unsur-unsur negatif dalam kehidupan
setiap individu, akan tetapi ia yakin bahwa semua masalah dapat di selesaikan.
2. orang
yang berpikir positif tidak mau kalah oleh berbagai kesulitan dan rintangan.
3. orang
yang berpikir positif memiliki jiwa yang kuat dan konsisten.
4. orang
yang berpikir positif percaya pada kemampuan, keterampilan, dan bakatnya, ia
tidak pernah meremehkan itu semua.
5. orang yang berpikir positif selalu
membicarakan hal-hal positif dan selalu menginginkan kehidupan yang positif.
6. orang
yang berpikiran positif selalu bertawakal kepada tuhan.
7. orang
yang berpikir positif yakin bahwa semua orang memiliki daya kreatif. Akan
tetapi, daya kreativitas itu membutuhkan kekuatan yang membangkitkannya hingga
menjadi aktual.
2.3 Aspek-aspek Berpikir Positif
Albrecht
(1980) menyatakan bahwa dalam berpikir positif tercakup aspek- aspek
sebagai berikut:
1. Harapan
yang positif (positive expectation). Yaitu melakukan sesuatu dengan lebih
memusatkan perhatian pada kesuksesan, optimisme, pemecahan masalah dan
menjauhkan diri dari perasaan takut akan kegagalan.
2. Affirmasi
diri (Self affirmative). Yaitu memusatkan perhatian pada kekuatan diri, melihat
diri secara positif. Dalam hal ini individu menggantikan kritik pada diri
sendiri dengan memfokuskan pada kekuatan diri sendiri.
3. Pernyataan
yang tidak menilai (non judgement talking). Yaitu suatu pernyataan yang lebih
menggambarkan keadaan daripada menilai keadaan. Pernyataan ataupun penilaian
ini dimaksudkan sebagai pengganti pada saat seseorang cenderung memberikan
pernyataan atau penilaian yang negatif. Aspek ini akan sangat berperan dalam
menghadapi keadaan yang cenderung negatif.
4. Penyesuaian
diri yang realistik (realistic adaptation). Yaitu mengakui kenyataan dan segera
berusaha menyesuaikan diri dari penyesalan, frustasi dan menyalahkan diri.
Individu yang berpikir positif adalah individu yang mempunyai harapan dan cita-cita yang positif, memahami dan dapat memanfaatkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dan menilai positif segala permasalahan. Albrecht (1980) berpendapat bahwa individu yang berpikir positif akan mengarahkan pikiran-pikirannya ke hal-hal yang positif, akan berbicara tentang kesuksean daripada kegagalan, cinta kasih daripada kebencian, kebahagiaan daripada kesedihan, keyakinan daripada ketakutan, kepuasan daripada kekecewaan sehingga individu akan bersikap positif dalam menghadapi permasalahan. Menurut Peale (1996) dengan berpikir positif, individu dapat menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil disekitarnya.
Individu yang berpikir positif adalah individu yang mempunyai harapan dan cita-cita yang positif, memahami dan dapat memanfaatkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dan menilai positif segala permasalahan. Albrecht (1980) berpendapat bahwa individu yang berpikir positif akan mengarahkan pikiran-pikirannya ke hal-hal yang positif, akan berbicara tentang kesuksean daripada kegagalan, cinta kasih daripada kebencian, kebahagiaan daripada kesedihan, keyakinan daripada ketakutan, kepuasan daripada kekecewaan sehingga individu akan bersikap positif dalam menghadapi permasalahan. Menurut Peale (1996) dengan berpikir positif, individu dapat menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil disekitarnya.
2.4 Manfaat Berpikir Positif
Ternyata
dengan kita berfikir positif banyak sekali Manfaat yang dapat kita rasakan
salah satunya yaitu agar kita tidak terjebak dalam situasi yang serba buruk
yang akan membuat kita terperosok pada situasi yang penuh dengan intrik.
Akhirnya apa hasilnya jika kita berpikir positif?. Dalam hal ini jika dicermati
lebih teliti, ternyata berpikir positif itu mengandung akibat, yaitu menjadikan
kita orang yang senantiasa bersyukur terhadap apa yang kita terima, sehingga
dalam menghadapi situasi/keadaan kita senantiasa mengambil hikmah dari apa yang
kita dapatkan sehingga kita dapat berpikir lebih tenang. Selain itu Kebiasaan
berpikir positif merupakan sikap dan tindakan yang mendatangkan manfaat besar
individu yang bersangkutan, yaitu berkenaan dengan : health, feeling of
success, optimism, positive emotions, positive response to failures,
self-confidence, positive self image, every cloud has a silver lining,
creative, persistency, positive relationships (All
About Living with Life, 2009).
1. Health
1. Health
Seringkali
keluhan atau rasa sakit seseorang, secara organis tidak dapat
didentifikasi oleh dokter. Dan ternyata keluhan dan rasa sakit tersebut
tidak dirasakan lagi setelah orang yang bersangkutan mengganti isi pikirannya
yang negatif dengan yang positif.
2. Feeling of success
2. Feeling of success
Orang
yang berpikir positif pada saat dirinya menghadapi suatu tugas merasa yakin
bahwa dirinya akan berhasil dalam melakukan tugas tersebut. Perasaan bahwa
dirinya berhasil selanjutnya menjadi motivator internal bagi dirinya.
3. Optimism
Bersikap
positif terhadap suatu tugas yang harus dilakukan merupakan awal berkembangnya
optimism. Optimisme merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan seseorang.
4. Positive emotions
4. Positive emotions
Perasaan
seseorang dipengaruhi oleh pikirannya. Jika ruang pikiran bersisi hal-hal yang
positif, maka perasaan yang dialami juga merupakan perasaan positif.
5.
Positive response to failures
Kebiasaan berpikir positif dapat
membuat seseorang tegar dalam menghadapi kegagalan. Dengan adanya pikiran yang
positif seseorang akan mampu mengembangkan pandangan bahwa kegagalan bukan
akhir dari segalanya dan bahwa masih ada kesempatan untuk meraih
keberhasilan.
6. Self-confidence
6. Self-confidence
Kebiasaan berpikir positif juga
berperanan penting dalam pengembangan kepribadian yaitu rasa percaya diri.
Berpikir positif tentang dirinya berarti melatih dirinya untuk memiliki rasa percaya
diri.
7. Positive self image
7. Positive self image
Aspek kepribadian lainnya yang juga
dipengaruhi oleh pola piker seseorang adalah citra diri (self image). Jika
seseorang ruang pikirannya diisi oleh hal-hal yang positif maka dirinya
akan memiliki gambaran diri yang positif pula.
8.
Every cloud has a silver lining
Bahwa
setiap kejadian, seburuk apapun kejadian tersebut pasti ada hikmahnya.
Demikian sikap atau anggapan orang yang terbiasa berpikir positif. Sikap atau
anggapan demikian diperlukan agar mereka yang menghadapi masalah bisa terhindar
dari stres dan depresi.
9. Creative
9. Creative
Daya
kreatif seseorang berhubungan erat dengan isi pikirannya. Bahwa isi pikiran
yang positif dapat memunculkan ide-ide yang brilian
10. Persistency
Kebiasaan
berpikir positif berpengaruh pada kesuksesan. Orang yang terbiasa berpikir
positif akan selalu tekun dan tegar dalam menghadapi tugas-tugas dengan
berbagai permasalahan yang ada.
11. Positive relationships
11. Positive relationships
Dalam
menghadapi orang lain dan situasi sosial, pikiran positif sangat diperlukan.
Dengan adanya pikiran yang positif maka akan terjadi hubungan sosial yang
positif pula.
2.5 Efek Berpikir Positif
2.5 Efek Berpikir Positif
Berikut
ini akan dikemukan efek berpikir positif bagi seseorang berdasarkan pendapat
dan penelitian ilmiah yang telah dilakukan. Peneliltian Goodhart (1985)
terhadap 173 mahasiswa menemukan bahwa berpikir positif mempunyai hubungan yang
signifikan dengan kondisi psikologis yang positif, tetapi tidak berhubungan
dengan adanya afek negatif dan simtom psikologis. Orang yang berpikir positif
tinggi menunjukkan tingkat kondisi psikologis yang lebih positif, antara lain
dilihat dari afek, harga diri, kepuasan umum dan kepuasan yang bersifat khusus.
Berkaitan dengan stres, berpikir positif dianggap sebagai metode yang cukup baik untuk mengatasinya. Peale dan Taylor (dalam Goodhart, 1985) membuktikan bahwa berpikir positif merupakan strategi yang baik dalam mengahadapi stres. Chaerani (1995) juga menemukan hasil yang sama. Penelitiannya terhadap 120 remaja di SMA 1 Cirebon melaporkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara berpikir positif dan harga diri dengan daya tahan menghadapi stres. Analisis data menunjukkan sumbangan berpikir positif terhadap daya tahan mengahadapi stres sebesar 15 %. Penelitian terhadap pria eksekutif menemukan bahwa eksekutif yang memandang stressor sebagai tantangan, sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang mempunyai kesehatan fisik yang lebih baik daripada eksekutif yang memandang stressor sebagai ancaman (Goodhart,1985).
Berkaitan dengan stres, berpikir positif dianggap sebagai metode yang cukup baik untuk mengatasinya. Peale dan Taylor (dalam Goodhart, 1985) membuktikan bahwa berpikir positif merupakan strategi yang baik dalam mengahadapi stres. Chaerani (1995) juga menemukan hasil yang sama. Penelitiannya terhadap 120 remaja di SMA 1 Cirebon melaporkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara berpikir positif dan harga diri dengan daya tahan menghadapi stres. Analisis data menunjukkan sumbangan berpikir positif terhadap daya tahan mengahadapi stres sebesar 15 %. Penelitian terhadap pria eksekutif menemukan bahwa eksekutif yang memandang stressor sebagai tantangan, sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang mempunyai kesehatan fisik yang lebih baik daripada eksekutif yang memandang stressor sebagai ancaman (Goodhart,1985).
Beberapa
penelitian di atas menunjukkan bahwa berpikir positif mempunyai pengaruh yang
positif terhadap kondisi psikologis, daya tahan terhadap stres, kesehatan fisik
dan merupakan metode yang baik untuk menghadapi stress.
Berpikir
positif dalam menghadapi situasi yang sedang terjadi akan menolong seseorang
untuk menghadapinya secara efektif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
penciptaan lingkungan yang dirasakan mengenakkan secara psikis atau dengan
memungkinkan seseorang untuk mampu melihat dan menggunakan sumber-sumber
eksternal (Folkman dalam Goodhart, 1985). Cridder, dkk., (1983) mengatakan
bahwa dengan memusatkan perhatian pada aspek yang positif dari suatu keadaan
atau situasi yang sedang dihadapi akan membantu individu untuk mengahadapi
situasi yang mengancam atau menimbulkan stres sehingga dia mampu mereaksi
segala peristiwa yang terjadi secara positif.
Penelitian
juga menemukan adanya efek yang negatif dari berpikir positif dalam situasi
tertentu. Berpikir positif kurang tepat bila diterapkan pada situasi yang
menuntut untuk berprestasi karena individu yang berpikir positif menunjukkan
prestasi yang kurang baik dibandingkan dengan yang berpikir negatif. Hal ini
disebabkan karena individu yang bepikir negatif cenderung berusaha keras dan
memiliki motivasi yang kuat untuk menghindari hasil yang buruk. Sebaliknya
individu yang berpikir negatif menjadi kurang termotivasi untuk berusaha keras
karena tingkat kekecewaan mereka rendah. Berpikir positif juga menyebabkan
seseorang menjadi kurang kritis dan kurang peduli terhadap kekurangan mereka
sehingga prestasi tidak tercapai (Goodhart, 1985). Hal ini menunjukkan bahwa
apabila berpikir positif dihubungkan dengan kemampuan seseorang, maka akan
menimbulkan akibat yang negatif, karena ketika berhadapan dengan tugas tertentu
yang memerlukan kemampuan tertentu maka yang dituntut adalah kemampuan riil.
Berpikir positif terhadap kemampuan seseorang dapat menyebabkan orang tersebut
selalu menilai diri, lebih over estimate terhadap kemampuan dan tidak peduli
dengan kekurangan yang dimiliki.
Pendapat lain tentang kelemahan berpikir positif dikemukakan oleh Covey (1997). Menurutnya, berpikir positif ketika tidak tahu tujuan hidup akan membuat seseorang menjadi semakin mudah sampai kepada tempat yang salah. Pendapat Covey tersebut berkaitan dengan tujuan hidup bagi seseorang. Seseorang harus sudah yakin dengan kebenaran arah yang dituju. Artinya, dalam melakukan sesuatu harus sudah yakin dengan kebenaran pendangan-pandangan yang diikuti, mempunyai tujuan dan alasan yang benar, tidak cukup hanya dengan berpikir positif. Kalau yang dilakukan salah dan berpikir positif terhadap kesalahan maka akan memperoleh hasil yang negatif dan mempercapat ke arah tujuan yang salah. Covey menegaskan pentingnya kebenaran sebagai sebuah pandangan terhadap sesuatu atau tujuan hidup yang paling dasar.
Berpikir Positif Merupakan Jalan
Pendapat lain tentang kelemahan berpikir positif dikemukakan oleh Covey (1997). Menurutnya, berpikir positif ketika tidak tahu tujuan hidup akan membuat seseorang menjadi semakin mudah sampai kepada tempat yang salah. Pendapat Covey tersebut berkaitan dengan tujuan hidup bagi seseorang. Seseorang harus sudah yakin dengan kebenaran arah yang dituju. Artinya, dalam melakukan sesuatu harus sudah yakin dengan kebenaran pendangan-pandangan yang diikuti, mempunyai tujuan dan alasan yang benar, tidak cukup hanya dengan berpikir positif. Kalau yang dilakukan salah dan berpikir positif terhadap kesalahan maka akan memperoleh hasil yang negatif dan mempercapat ke arah tujuan yang salah. Covey menegaskan pentingnya kebenaran sebagai sebuah pandangan terhadap sesuatu atau tujuan hidup yang paling dasar.
Berpikir Positif Merupakan Jalan
Berpikir
positif bukan merupakan tujuan melainkan suatu jalan untuk mencapai tujuan.
Menjadikan berpikir positif sebagai tujuan memang membawa manfaat tetapi
manfaat tersebut belumlah seberapa jika dibandingkan dengan manfaat yang
didapat jika berpikir positif dijadikan sebagai suatu jalan.
Orang
yang menjadikan berpikir positif sebagai jalan untuk mencapai tujuan menurut
Ubaedy (2008: 27) memiliki karakteristik : 1. Bahagia dengan dirinya / bisa
menciptakan kebahagiaan di dalam dirinya. 2. Punya kesimpulan positif terhadap
dirinya. 3. Punya kepercayaan yang bagus terhadap kemampuannya. 4. Bisa
menjalin hubungan positif dengan orang lain. 5. Bisa menjalin hubungan yang
harmonis dengan kenyataan, baik yang OK maupun yang tidak OK. 6. Langkahnya
dinamis. 7. Prestasi hidupnya terus bertambah membaik.
2.6 Langkah-langkah Praktis dan Strategi Berpikir Positif
2.6 Langkah-langkah Praktis dan Strategi Berpikir Positif
Pikiran
positif dengan tindakan sebenarnya tidak bisa dipisahkan. Karena keterbatasan
pemahamanlah yang menyebabkan seolah-olah berpikir positif terpisah dengan
tindakan. Intinya,lebih kurang seperti berikut:
Hanya
berpikir positiflah yang akan bertindak dengan benar. Sebaliknya, orang yang
bertindak dengan benar, berarti dia sudah pasti berpikir positif. Berpikir
positif dan bertindak tidak bisa dipisahkan. Saat seseorang mengaku sudah
berpikir positif tetapi belum bertindak, sebenarnya dia belum bepikir positif.
Sebaliknya, saat ada orang yang sudah bertindak dengan baik dan mengatakan
tidak perlu berpikir positif, sebenarnya dia sudah berpikir positif, hanya saja
dia tidak tahu apa itu berpikir positif.
Saat
ada orang yang mengaku sudah berpikir positif namun belum terlihat dalam
tindakannya, artinya pikiran positif itu belum masuk ke dalam pikiran bawah
sadarnya. Sementara, tindakan akan diarahakan oleh pikiran bawah sadarnya,
bukan oleh pikiran sadar.
Abraham
Maslow pernah mengeluarkan nasihat bahwa salah satu hal yang penting untuk
diingat bagi siapapun yang ingin mengaktualisasikan potensinya adalah
membedakan antara jalan dan tujuan dalam praktik hidup.
Langkah-langkah
Praktis dan Strategi Berpikir Positif yang dimaksud adalah:
A.
Hukum Pygmalion sebagai Hukum Berpikir Positif
B.
Membangun Kepercayaan Diri
C.
Memperbaikin Mental
D.
Ubahlah kepercayaa
Masalahnya
adalah terkadang kita sangat susah bersikap positif ketika menghadapi sesuatu.
Kita kadang bingung sikap positif seperti apa yang seharusnya kita lakukan.
Untuk itu, berikut kiat mengembangkan sikap positif dalam segala hal.
Miliki
pikiran positif. Sikap positif tentu lahir dari pikiran positif. Untuk itu agar
selalu bersikap positif, kita terlebih dahulu harus membiasakan berpikir
positif terhadap apapun.
- Buka selalu pikiran anda.
Orang yang bersikap positif, akan selalu open minded. Siap
menerima gagasan-gagasan baru dari orang lain. Meskipun tampaknya gagasan
itu tak masuk akal.
- Milikilah kebiasaan bertindak.
Ambil tanggung jawab penuh atas apa yang terjadi pada diri anda. Jangan
menyalahkan orang lain. Menurut Brian Tracy, sikap tidak bertanggung jawab
pada diri sendiri adalah akar segala emosi negatif.
Bertanggung jawab berarti menebang batang emosi negatif. Dengan begitu,
anda menghilangkan semua ranting dan cabang-cabangnya.
- Cari tahu informasi apapun yang
bisa anda dapatkan dari apapun yang sedang anda kerjakan atau hadapi. Ini
memupuk sikap positif anda.
- Berdiskusilah. Diskusi adalah sikap
positif.
- Lihat kemungkinannya. David J
Schwartz dalam bukunya The Magic Of Thinking Big menganjurkan untuk selalu melihat
kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi dari segala sesuatu. Bukannya
apa yang ada sekarang, tapi peluang positifnya di masa depan.
- Jaga kesehatan fisik anda. Di dalam
tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Juga terdapat sikap yang
positif. Jaga kesehatan dan kesegaran tubuh dan pikiran anda. Sikap
positif lahir karena kenyamanan anda terhadap diri
sendiri.
- Perbanyak tersenyum. Lakukan
sekarang dan rasakan pikiran dan sikap positif dalam diri anda.
Inilah
8 Kiat dan tips mengembangkan sikap positif dalam segala hal. Hampir kesemuanya
adalah berpusat dari pikiran kita. Selain 8 tips diatas adapun 12 Cara
membangun sikap berpikir positif
1. Kamu bisa memilih bersikap Optimis.
1. Kamu bisa memilih bersikap Optimis.
Orang
yang pesimis itu focus kepada yang negative (seperti memandang segelas air
sebagai setengah kosong/air yang sudah tak ada). Sedangkan yang optimis focus
memandang yang positif (seperti memandang segelas air sebagai setengah penuh)
Siapakan yang lebih baik cara pandangnya? Siapakah yang lebih mungkin bahagia,
lebih yakin dan lebih pasti?
2. Kamu bisa memilih menerima segalanya apa adanya
2. Kamu bisa memilih menerima segalanya apa adanya
Ini
tidaklah berarti bahwa kamu menjadi tak semangat dan menyerah. Artinya kamu
tidak bergumul, merengek, dan memebenturkan kepalamu ke tembok ketika segalanya
tidak beres. Sebenarnya perilaku yang menjadikan kamu korban yang tiada berdaya
(yang memakanmu itulah yang menambah beban atas semangatmu). “Terimalah
segalanya apa adanya, bukan seperti yang kamu angankan saat ini. Masa lalu
sudah lewat, masa depan masih misteri dan saat inilah karunia, itulah sebabnya
saat ini disebut “present = hadiah”. Oleh karenanya saat ini pergunakanlah
sebaik – sebaiknya.
3. Kamu bisa memilih cepat pulih
Mengembangkan
sikap – sikap positif tidaklah berarti bahwa kamu tidak akan pernah mengalami
kepedihan, penderitaan, atau kekecewaan. Selain itu, mengembangkan sikap –
sikap positip tidaklah berarti kamu seharusnya mengabaikan masalah. Masalahpun
selalu mempunyai sisi sebaliknya. Kalau kamu gagal dalam ujian, belajarlah
lebih giat lagi atau cari pembimbing. Kalau kamu kehilangan teman, perbaikilah
persahabatan tersebut, atau mencari teman baru. Kalau kamu tidak suka
penampilanmu, kembangkanlah kepribadian kamu yang fantastis.
4. Kamu bisa memilih cerita
4. Kamu bisa memilih cerita
Mulailah
dengan menolak hal – hal yang suram, sungginglah senyum. Kalau kamu melontarkan
kata – kata yang positif, prmikiran – pemikiran yang positif, dan perasaan –
perasaan yang positif, maka orang – orang (serta hal – hal) yang positif akan
tertarik kepadamu.
5. Kamu bisa memilih bersikap antusias.
5. Kamu bisa memilih bersikap antusias.
Sambutlah
setiap harinya dengan semangat. Laksanakanlah tugas – tugasmu dengan penuh
semangat. Semakin kamu bersemangat, maka semakin orang – orang disekelilingmu
punmerasa dan bersikap demikian, “Semangatlah…..!”
6. Kamu bisa memilih lebih peka.
Kalau
kamu lebih peka terhadap masalah – masalah potensial, maka kamu bisa lebih siap
menghadapinya dan bahkan mengelak. Kamu juga bisa peka terhadap pengalaman –
pengalaman positif. Misal, bila kamu dengar pengumuman tentang uji coba tim
atau klub baru, maka catatlah waktu dan tempatnya dan berencanalah
mengikutinya, kamu akan memperoleh sesuatu hal yang baru.
7. Kamu bisa memilih humor.
7. Kamu bisa memilih humor.
Kalau
kamu melakukan sesuatu yang konyol (semua orangpun pernah) jangan melewatkan
peluang untuk menertawakan diri sendiri. Itulah salah Satu sukacita besar
kehidupan. Kalau kamu banyak tertawa, kamu akan sehat. Tawa itu mengeluarkan
kimiawi tertentu dalam tubuhmu yang merangsangmu dan dapat memebantumu
bertumbuh dengan sehat. Humor dan tertawa itu sehat.
8. Kamu bisa memilih sportif
8. Kamu bisa memilih sportif
Sportif
artinya menerima kekalahan dengan positif sambil tersenyum, menjabat tangan
sang pemenang, tidak menyalajkan orang lain taua keadaan atas kekalahan itu.
Sikap ini bisa memenangkan teman seandainyapun kamu tidak memenangkan
pertandingan atau kompetisinya. “Sportif” berarti pula tidak perlu mengejek
yang kalah ketika kamu menang
9. Kamu bisa memilih rendah hati
9. Kamu bisa memilih rendah hati
Kalau
kamu benar benar berkepentingan terhadap sesame, mereka akan melihat kualitas
baikmu seandainyapun kamu tidak mengiklankannya. Mereka tidak akan merasa bahwa
kamu berusaha memanipulasi mereka, berbuatlah untuk sesama karena Tuhanmu
10. Kamu bisa memilih bersyukur
Bayi
Aja Bisa Bersyukur Kenapa Anda Tidak? Lakukanlah…
Renungkanlah : Mungkin banyak sekali yang bisa kamu syukuri. Rasa syukur membuatmu tersenyum. Itu membuatmu senang dengan kehidupanmu. Dan orang lain pun senang di dekatmu. Bersyukur bisa memberikan ketenangan bagi dirimu.
Renungkanlah : Mungkin banyak sekali yang bisa kamu syukuri. Rasa syukur membuatmu tersenyum. Itu membuatmu senang dengan kehidupanmu. Dan orang lain pun senang di dekatmu. Bersyukur bisa memberikan ketenangan bagi dirimu.
11. Kamu bisa memilih beriman
Bagi
sementara orang, ini berarti percaya kepada Allah Yang Maha Kuasa atau kuas
yang lebih tinggi lainnya. Beriman artinya percaya bahwa segalanya akan beres
bagimu dan bahwa kamu bisa membereskan segalanya sendiri. Kalau kamu perkirakan
akan gagal, mungkin mencapai sasaranmu.
12. Kamu bisa memilih berpengharapan
12. Kamu bisa memilih berpengharapan
Pengharapan
mungkin merupakan sikap positifmu yang terpenting dasar bagi segala sikap
poritif lainnya. Apakah yang kamu harapkan? Apa sajakah impianmu?Apa sajakah
ambisimu? Maksudmu dalam kehidupan ini? Kalau kamu mau mempertimbangkan
pertanyaan – pertanyaan tersebut kamu sudah menjadi individu yang
berpengharapan. “Pengharapan adalah sesuatu yang bersayap – Yang hingga pada
Jiwa – Dan bersenandung tanpa kata – Dan tidak pernah berhenti – sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar