ASAL USUL GOLOK CIOMAS
Bagi anda yang belum tahu tentang Golok Ciomas, saya akan memberikan sedikit informasi tentang sejarah golok ciomas banten. Golok yang terkenal dan dikagumi oleh warga Banten ini adalah Golok Ciomas.
Ciomas, sebuah Kecamatan di Provinsi Banten yang berjarak sekitar 20 km selatan Kota Serang, dikenal memiliki tradisi pembuatan golok yang merupakan budaya dan warisan religi masa silam yang masih terjaga kelestariannya hingga kini .
Para pendekar di daerah banten dan sekitarnya dikenal sebagai jawara, biasanya memiliki senjata utama berupa golok, begitu juga dengan masyarakat daerah Ciomas yang mempunyai golok yang terkenal yang disebut Golok Ciomas. Bagi masyarakat Ciomas, golok adalah murid dan tempaan adalah gurunya.
Golok Ciomas
Popularitas Golok Ciomas muncul karena banyak hal, terkenal karena keistimewaannya dari segi fungsi dengan ketajamannya yang luar biasa. Konon, karena dibuat secara khusus, kulit yang terluka oleh Golok Ciomas sedikit saja sukar sembuh bahkan dapat membusuk dan menyebabkan kematian. Seolah golok itu memiliki racun yang maha dahsyat hasil karya seorang empu yang sakti.
Selain itu Golok Ciomas juga diyakini memiliki nilai mistis dimana proses pembuatannya di masa silam melalui tahap - tahap ritual yang hingga sekarang masih terus terjaga sama halnya dengan keris di Jawa. Banyak yang mempercayai bahwa Golok Ciomas sangat ampuh untuk "menaklukkan" musuh, yang pengertiannya adalah musuh bisa "ditaklukkan" tanpa harus mengeluarkan golok dari sarangka-nya dan keyakinan itu berkembang luas di masyarakat, adapun kebenarannya, hanya Allah yang tahu.
Golok Ciomas adalah salah satu jenis senjata khas Banten, yang hingga kini proses pembuatannya masih dilakukan secara turun temurun. Golok Ciomas dibuat atau ditempa dengan besi sakti berupa palu atau godam. Godam sakti itu dijuluki dengan nama si Denok. Bentuk si Denok sendiri, sepintas biasa saja yaitu palu seukuran kepalan tangan dengan gagang kayu, namun nama si Denok identik dengan seorang perempuan dan nama si Denok sendiri berdasarkan dari cerita rakyat.
Godam inilah yang sudah ratusan tahun secara turun temurun digunakan dalam membuat Golok Ciomas hingga hari ini. Godam si Denok dipegang oleh Jamsari 85 tahun keturunan dari Ki Cengkuk. Jamsari adalah seorang petani biasa yang tidak melakukan pande besi membuat golok. Ia hanya memegang palu atau godam saja dan meminjamkannya kepada siapa saja yang membutuhkannya. Ki cengkuk sendiri diyakini oleh masyarakat Ciomas sebagai pemilik godam tersebut.
Asal mula kicengkuk memiliki godam tersebut dan siapa ki cengkuk itu menjadi cerita rakyat yang berkembang hingga kini. Adapun kebenaran cerita rakyat itu sekali lagi, Wallahualam Bishawab. Godam si Denok ini sepenuhnya telah menjadi "hak milik" warga Ciomas.
Golok Ciomas mempunyai model yang beragam dan tidak ada yang sama persis. Masing - masing memiliki perbedaan dan keunikan sendiri - sendiri, sesuai pesanan pemiliknya. Ada jenis kembang kacang, mamancungan, candung, dan salam nunggal. Ukurannya ada yang kecil, pas di-soren di pinggang, ada pula yang panjang mendekati ukuran pedang. Di dalam hikayatnya, Golok Ciomas bisa dilipat, bisa sangat tipis seperti seng dan aneka bentuk lainnya. Golok Ciomas generasi pertama yang konon dibuat langsung oleh pemiliknya (Ki Cengkuk) dinamakan si Rebo. Golok sepanjang 1 m itu memiliki bentuk khas dan terlihat bekas pautan tangan. Si rebo sampai kini masih disimpan oleh masyarakat Ciomas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar