Selasa, 27 Oktober 2015

MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT

Manfaat Belajar Filsafat 

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali manfaat belajar filsafat yang bisa diambil dan dimanfaatkan, beberapa diantaranya adalah:
1. Filsafat akan mengajarkan untuk melihat segala sesuatu secara multi dimensi – Ilmu ini akan membantu kita untuk menilai dan memahami segala sesuatu tidak hanya dari permukaannya saja, dan tidak hanya dari sesuatu yang terlihat oleh mata saja, tapi jauh lebih dalam dan lebih luas. Dengan kata lain,
2. Filsafat mengajarkan kepada kita untuk mengerti tentang diri sendiri dan dunia – Manfaat belajar filsafat akan membantu memahami diri dan sekeliling dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
3. Filsafat mengasah hati dan pikiran untuk lebih kritis terhadap fenomena yang berkembang –Hal ini akan membuat kita tidak begitu saja menerima segala sesuatu tanpa terlebih dahulu mengetahui maksud dari pemberian yang kita terima.
4. Filsafat dapat mengasah kemampuan kita dalam melakukan penalaran – Penalaran ini akan membedakan argumen, menyampaikan pendapat baik lisan maupun tertulis, melihat segala sesuatu dengan sudut pandang yang lebih luas dan berbeda.
5. Belajar dari para filsuf lewat karya-karya besar mereka – Kita akan semakin tahu betapa besarnya filsafat dalam mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, karya seni, pemerintahan, serta bidang-bidang yang lain.
6. Filsafat akan membuka cakrawala berpikir yang baru – Ide-ide yang lebih kreatif dalam memecahkan setiap persoalan, lewat penalaran secara logis, tindakan dan pemikiran yang koheren, juga penilaian argumen dan asumsi secara kritis.
7. Filsafat membantu kita untuk dapat berpikir dengan lebih rasional – Membangun cara berpikir yang luas dan mendalam, dengan integral dan koheren, serta dengan sistematis, metodis, kritis, analitis, dan logis.
8. Filsafat akan mengkondisikan akal untuk berpikir secara radikal – Membuat kita berpikir hingga mendasar, sehingga kita akan lebih sadar terhadap keberadaan diri kita.
9. Filsafat membawa keterlibatan dalam memecahkan berbagai macam persoalan – Persoalan baik yang terjadi pada diri sendiri maupun orang lain, akan membuat kehidupan kita tidak dangkal, namun kaya akan warna.
10. Memiliki pandangan yang luas – Manfaat belajar filsafat dalam hal ini, akan mengurangi kecenderungan sifat egoisme dan egosentrisme.
11. filsafat membantu menjadi diri sendiri – Lewat cara berpikir yang sistematis, holistik dan radikal yang diajarkan tanpa terpengaruh oleh pendapat dan pandangan umum.
12. Filsafat akan membangun landasan berpikir – Komponen utama baik bagi kehidupan pribadi terutama dalam hal etika, maupun bagi berbagai macam ilmu pengetahuan yang kita pelajari.
13. Filsafat dengan sifatnya sebagai pembebas – Manfaat belajar filsafat akan mendobrak pola pikir yang terbelenggu tradisi, mistis, dan dogma yang menjadi penjara bagi pikiran manusia.
14. Filsafat akan membuat kita dapat membedakan persoalan – Terutama berbagai persoalan ilmiah dengan persoalan yang tidak ilmiah.
15. Filsafat dapat menjadi landasan historis-filosofis – Dalam hal ini, berasal dari berbagai macam kajian disiplin ilmu yang kita tekuni.
16. Filsafat dapat memberikan nilai dan orientasi pada semua disiplin ilmu – Filsafat memberikan petunjuk lewat penelitian penalaran serta metode pemikiran reflektif, sehingga kita dapat menyelaraskan antara pengalaman, rasio, agama serta logika.
17. Filsafat dapat dijadikan alat untuk mencari kebenaran – Memberikan pandangan serta pengertian mengenai hidup
18. Filsafat dapat dijadikan sebagai pedoman – Berguna sebagai sumber inspirasi bagi kehidupan.
19. Filsafat mengajarkan kepada kita tentang etika dan moral – Pembelajaran moral dan etika ini, dapat diimplementasikan secara langsung dalam kehidupan.
20. Filsafat dapat membangun semangat toleransi – Menjaga keharmonisan hidup di tengah perbedaan pandangan atau pluralitas.

FILSAFAT MENURUT PARA AHLI

Pengertian Filsafat Menurut para Ahli: 

  • Harold H. Titus : Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yg biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yg dijunjung tinggi;
  • Hasbullah Bakry: Ilmu Filsafat adalah ilmu yg menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
  • Prof. Dr.Mumahamd Yamin: Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
  • Prof. Dr. Ismaun, M.Pd: Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yg hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yg sejati.
  • Bertrand Russel: Filsafat adalah sesuatu yg berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi, filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yg pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
  • Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. & Mustakim, S.Pd.,MM: Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani: ”philosophia”. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti: ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab.
  • Plato: Filsafat adalah pengetahuan yg berminat mencapai pengetahuan kebenaran yg asli.
  • Aristoteles: Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yg meliputi kebenaran yg terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
  • Al Farabi: Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yg sebenarnya.
  • Cicero: Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
  • Johann Gotlich Fickte: Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yg jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
  • Paul Nartorp: Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yg sama, yg memikul sekaliannya .
  • Imanuel Kant: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yge menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yg didalamnya tercakup empat persoalan, yakni: Apakah yg dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika ); Apakah yg seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika ); Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama ); Apakah yg dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
  • Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yg dijadikan objeknya dari sudut intinya yg mutlak, yg tetap tidak berubah , yg disebut hakekat.
  • Driyakarya: Filsafat sebagai perenungan yg sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yg sedalam-dalamnya sampai “mengapa yg penghabisan “.
  • Sidi Gazalba: Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yg di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.

ASAL USUL BATU KUWUNG

BATU KUWUNG
(Cerita Rakyat Daerah Banten)


Alkisah, pada zaman dahulu kala ada seorang saudagar kaya raya. Konon, dia memiliki hubungan sangat erat dalam struktur pemerintahan Sultan Haji, anak dari Sultan Ageng Tirtayasa. Berkat keeratan hubungan tersebut membuat Sang Saudagar berhasil mendapatkan hak khusus berupa monopoli dalam perdagangan beras dan lada dari daerah Lampung.

Kekayaan Sang Saudagar dari hasil monopoli beras dan lada digunakan untuk memperluas usahanya dengan cara membeli tanah pertanian milik warga dengan harga yang sangat rendah. Adapun caranya adalah dengan memberi pinjaman uang kepada para petani dengan bunga yang relatif tinggi. Apabila setelah jatuh tempo tidak dapat melunasi pinjaman, maka Sang Saudagar memaksa untuk membeli tanah milik petani yang berhutang dengah harga yang sangat rendah. Biasanya, karena terdesak sekaligus takut pada para "debt collector" merangkap tukang pukul upahan Sang Saudagar, para petani terpaksa menyerahkan tanahnya walau harus merugi.

Agar lebih berkuasa di daerahnya sendiri, Sang Saudagar berhasil menjadi kepala desa di tempat tinggalnya. Sewaktu bursa pencalonan kepala desa dilakukan, Sang Saudagar berbuat kecurangan dengan menerjunkan para tukang pukulnya untuk mengintimidasi warga masyarakat sehingga tidak ada seorang pun yang berani mencalonkan diri sebagai kepala desa. Walhasil, ketika proses pemilihan berlangsung, hanya Sang Saudagarlah yang muncul menjadi calon tunggal penguasa desa.

Selama menjabat sebagai kelapa desa Sang Saudagar memanfaatkan kekuasaannya untuk memungut pajak secara berlebihan. Hasil pajak hanya sebagian kecil saja diserahkan pada Sultan Haji, selebihnya dia gunakan untuk menumpuk kekayaan dengan membeli hampir seluruh tanah pertanian milik warga desanya. Apabila ada yang membangkang dengan tidak mau menjual tanah, maka orang itu akan diperlakukan dengan sewenang-wenang oleh para tukang pukul Sang Saudagar.

Selain memiliki sifat licik, tamak, dan sewenang-wenang, Sang Saudagar juga dikenal sebagai seorang yang sangat kikir. Ia tidak mau mengeluarkan sepeser pun uang guna membantu warga desa, walau untuk keperluan desanya. Bahkan, saking pelitnya Sang Saudagar yang umurnya sudah kepala empat tidak juga mau menikah serta memiliki anak karena dianggap hanya sebagai suatu pemborosan saja.

Cerita mengenai perangai buruk Sang Saudagar rupanya telah tersebar hingga ke mana-mana. Tetapi orang-orang yang mendengarnya hanya dapat mengelus dada karena tidak ada yang berani melawannya hingga suatu hari ada seorang pengelana sakti mandraguna datang ke desa. Sang Pengelana sakti yang mendengar obrolan warga masyarakat tentang perangai Sang Saudagar, secara spontan berniat membeli pelajaran sekaligus menyadarkannya.

Adapun cara yang dilakukannya adalah dengan menyamar menjadi seorang pengemis. Setelah berpakaian layaknya seorang pengemis, dengan langkah dibuat layaknya orang pincang Sang Pengelana sakti mendatangi kediaman Sang Saudagar. Di sana dia meminta belas kasihan Sang Saudagar agar memberinya sedikit uang untuk membeli makanan pengganjal perut dan sebagai modal usaha kecil-kecilan.

"Hei pengemis pincang, memangnya aku ini bapakmu! Apa kau kira hartaku turun dari langit? Pergi sana dan jangan ganggu lagi!" hardik Sang Saudagar seraya mendorong tubuh Sang pengemis hingga jatuh tersungkur di tanah.

"Ternyata memang benar kata orang, engkau ini seorang yang tamak dan kikir. Mulai sekarang engkau harus merasakan lapar dan penderitaan seorang pengemis!" kata Si "pengemis pincang" sambil berlalu pergi.

Sang Saudagar yang telah sering menemui peminta-minta di rumahnya menganggap ancaman Si pengemis pincang hanyalah sebagai luapan kekesalan karena tidak diberi uang. Oleh karena itu, dia segera masuk kembali ke dalam rumah dan seakan telah melupakan pertemuannya dengan Si Pengemis Pincang. Dia tetap melakukan aktivitas sebagaimana biasanya, yaitu menghitung pundi-pundi uang dari hasil upeti serta monopoli perdagangan beras dan lada hingga larut malam.

Tetapi keesokan harinya, ketika bangun dari tidur secara tiba-tiba Sang Saudagar tidak dapat menggerakkan kedua kakinya. Dia pun panik dan berteriak-teriak histeris memanggil pengawal pribadinya. Beberapa pengawal yang datang ke kamar tidurnya segera memberika pertolongan berupa pijatan pada bagian paha dan kaki, namun tidak juga ada perubahan. Sang Saudagar telah menderita kelumpuhan tanpa sebab yang jelas.

Agar penyakitnya sembuh, Sang Saudagar memerintahkan pengawalnya mencari tabib-tabib sakti yang biasa mengobati kelumpuhan. Namun, segala usaha yang dilakukan oleh para tabib hanyalah sia-sia belaka karena kelumpuhan Sang Saudagar seakan telah permanen dan tidak dapat disembuhkan lagi. Sang Saudagar akhirnya putus asa dan memerintahkan pengawal pribadinya membuat sayembara. Isi sayembara adalah: "Barang siapa yang dapat menyembuhkan kelumpuhan Sang Saudagar, maka dia akan mendapat setengah dari harta kekayaannya."

Mendengar sayembara tersebut, Sang Pengemis Pincang yang belum meninggalkan desa mendatangi lagi kediaman Sang Saudagar. Sesampainya di hadapan Sang Saudagar dia berkata,"Kelumpuhan yang kau alami adalah akibat dari sifat kikir dan sombongmu. Apabila ingin sembuh seperti sediakala ada tiga hal yang harus dilaksanakan. Apakah engkau bersedia melakukannya?"

"Aku akan melakukan apapun agar dapat berjalan lagi," jawab Sang Saudagar putus asa.

"Baiklah. Hal pertama yang harus kau lakukan adalah menghilangkan sifat sombong, kikir, dan semena-menamu. Selanjutnya, carilah sebuah batu kuwung (batu cekung) di daerah Gunung Karang. Bila telah ketemu, bertapalah selama tujuh hari tujuh malam tanpa makan dan minum. Apa pun yang terjadi, jangan sampai engkau membatalkan tapamu itu. Dan terakhir, bila lumpuhmu sembuh, kau harus menepati janjimu untuk memberikan setengah dari kekayaanmu kepada orang-orang miskin di sekitarmu," kata Sang Pengemis Pincang.

Setelah berkata demikian, dalam sekejap mata Sang Pengemis Pincang tiba-tiba raib dari pandangan. Hal ini membuat Sang Saudagar kaget bukan kepalang. Dia akhirnya sadar kalau sang pengemis sejatinya adalah seorang sakti yang hendak menyadarkannya. Oleh karena itu, dia lalu memerintahkan para pengawalnya membuat sebuah tandu untuk menggotongnya ke Gunung Karang.

Setelah tandu selesai dibuat, keesokan harinya Sang Saudagar bersama dua orang pengawalnya mulai melakukan perjalan menuju Gunung Karang. Namun, karena jalur yang ditempuh masih berupa jalan setapak berliku yang dikelilingi oleh semak beluar dan pepohonan rindang, maka setelah berhari-hari kemudian barulah mereka sampai di sebuah batuan kuwung (cekung) dekat dengan kaki Gunung Karang.

Ketika beberapa puluh langkah lagi mencapai batu kuwung, tiba-tiba kedua pengawal jatuh pingsan karena kelehanan setelah menempuh perjalanan selama berhari-hari tanpa istirahat. Oleh karena itu, Sang Saudagar terpaksa bersusah payah menyerat tubuhnya dengan hanya menggunakan tangan hingga mencapai batu kuwung. Di tempat itu dia langsung bersemedi selama tujuh hari tujuh malam dan berhasil melalui berbagai macam rintangan dan godaan, seperti dikelilingi oleh binatang buas dan makhluk-makhluk halus penunggu gunung.

Pada akhir pertapaannya, terjadilah suatu keajaiban berupa semburan mata air panas di pusat batu kuwung. Saat Sang Saudagar mengambil air tersebut untuk minum dan membasuh diri karena selama beberapa hari tidak menyentuh air, tiba-tiba terjadi suatu keajaiban lagi. Air yang dipakainya untuk membasih kedua kaki ternyata dapat menyembuhkan kelumpuhannya. Sang Saudagar akhirnya dapat berjalan kembali.

Singkat cerita, dia pun kembali ke rumahnya. Sesampainya di rumah, sesuai dengan janjinya, Sang Saudagar membagikan separuh dari harta kekayaannya kepada orang-orang miskin di sekitar tempat tinggalnya. Selain itu, apabila ada orang yang datang ke rumahnya, akan selalu diberi uang atau makanan sehingga akhirnya dia dikenal sebagai saudagar yang dermawan.

Apabila ada orang yang bertanya mengapa dirinya berubah drastis dari kikir jadi dermawan, maka dijawab bahwa itu adalah berkat penyesalannya selama ini serta khasiat dari air batu kuwung yang menyembuhkan kelumpuhannya. Lama-kelamaan tersebarlah cerita mengenai air di batu kuwung. Akibatnya, banyak orang yang tertarik mendatanginya dengan tujuan agar dapat sembuh dari berbagai macam penyakit, seperti yang diderita oleh Sang Saudagar.

Sekarang Batu Kuwung telah menjadi sebuah obyek wisata air panas yang berlokasi di wilayah Kecamatan Padarincang, Serang, Banten. Obyek wisata yang belum secara profesional dikelola oleh pemerintah ini masih dipercaya oleh masyarakat sekitar dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

CONTOH MAKALAH KONSEP PAGELARAN SENI TARI



I.     Pendahuluan
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan Nasional merupakan pendidikan yang didasarkan pada Pancasila dan dan UUD 1945 yang bersumber pada nilai-nilai agama, Kebudayaan Nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Dalam rangka pembaruan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendididkan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sedangkan misi pendidikan nasional adalah mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia, membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar, meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral, meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar nasional dan global, serta memberdayakan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks NKRI.
Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam kegiatan pendidikan diperlukan tenaga pendidik yang baik dan professional agar dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas.
Pendidikan seni budaya dan keterampilan memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multicultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagi cara dan media seperti bahasa, rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai macam perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kopetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi dan kreasi. Sifat multikultura mengandung makna pendidikan seni menumbuh kembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya nusantara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.

a.      Tujuan
Tujuan pendidikan merupakan gambaran kondisi akhir atau nilai–nilai yang ingin di capai dari suatu proses pendidikan. Kondisi yang diharapkan yaitu berupa terjadinya perubahan-perubahan yang baik dan positif pada peserta didik. Ada puntujuan dari mata pelajaran seni budaya dan keterampilan khususnya seni tari adalah :

Secara Umum:
  1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
  2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
  3. Menampilkan kreatifitas melalui seni budaya dan keterampilan
  4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan local, regional, maupun global
Secara Khusus:
  1. Memberikan pengetahuan dan gambaran umum mengenai seni tari
  2. Memberi tempat untuk menyalurkan ekspresi gerak para peserta didik
  3. Membina apresiasi seni para peserta didik
  4. Memberi kecakapan dasar-dasar gerak tari pada para peserta didik
b.      Sasaran didik
Sasaran didik dari mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (seni tari) adalah siswa sekolah dasar tingkat rendah yaitu kelas 3. Kelas 3 di Sekolah Dasar Negeri 1 Kramatwaru murid berjumlah 40 orang dengan murid laki-laki (12 orang) dan murid perempuan (28 orang). Tidak semua siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang seni, terutama seni tari yang mana mereka masih termasuk dalam katagori siswa yang awam yang tidak begitu paham dengan seni baik yang ada di nusantara ataupun dilingkungan sekitar mereka.

c.    Bahan dan Materi
Bahan dan materi mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (seni tari) sebaiknya diberikan kepada siswa dengan cara menyenangkan, hal tersebut dapat mengembangkan kemampuan berimajinasi, kreatif dan apresiasi juga membuat siswa memahami nilai-nilai kehidupan. Adapun bahan dan materi yang digunakan dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (seni tari) meliputi teori dan praktik adalah sebagai berikut :
1.      Penjelasan mengenai berbagai macam kesenian (seni tari)
2.      Unsur- unsur tari (ruang, waktu dan tenaga)
3.      Kreasi, eksplorasi, produksi dan iringan tari
4.      Apresiasi melalui audio visual mengenai bermacam jenis tarian nusantara
5.      Pemilihan tarian bertema dari daerah setempat
6.      Imitasi gerak tari dari tarian bertema dari daerah setempat
7.      Kreasi pola lantai gerak
8.      Kreatifitas dalam membuat kostum tari

d.   Konsep, Strategi dan Metode
Konsep yang digunakan ialah belajar sambil bermain. Karena dengan begitu, anak-anak dapat dengan mudah menerima materi yang diajarkan dengan mudah. Sedangkan strategi yang di gunakan ialah strategi eksploratif dan inovatif, dimana peserta dididik diharapkan dapat dengan aktif dan kreatif mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan kemampuannya. Dan untuk metode yang digunakan adalan metode ceramah, demonstrasi, diskusi dan tanyajawab.
e.       Evaluasi
Jenis evaluasi yang diterapkan dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (seni tari) adalah berupa tes lisan, tulisan dan praktek. Evaluasi berupa tes praktek dinilai melalui koordinasi gerak tangan dan kaki, kelenturan, hapalan, keserasian gerak tari, kostum dan musik dengan tema yang di tentukan, tugas-tugas, Ujian Tengah Semester (UTS), dan Ujian Akhir Semester (UAS) pementasan. Sedangkan evaluasi non tes dinilai berdasarkan kehadiran (minimal 70%), keaktifan dan kreatifitas dalam tarian baik perorangan ataupun kelompok.





























Silabus Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (seni tari)
      Mata Pelajaran      : Seni Budaya Dan Keterampilan (Seni Tari)
Sekolah                 : Sekolah Dasar Negeri 1 Kramatwatu
Kelas / Semester   : 3 / 2
Guru                     : Reka Julianti, S. Pd
Alamat Kontak     : rekajulianti13@gmail.com (08962506660)

Tujuan Mata pelajaran :
Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
  1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
  2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
  3. Menampilkan kreatifitas melalui seni budaya dan keterampilan
  4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan local, regional, maupun global
Deskripsi:

Pendidikan seni budaya dan keterampilan memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multicultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagi cara dan media seperti bahasa, rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai macam perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kopetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi dan kreasi. Sifat multikultura mengandung makna pendidikan seni menumbuh kembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya nusantara.
Aspek yang akan digunakan dalam pengajaran seni budaya dan keterampilan (seni tari) ini adalah dengan konsep bermain sambil belajar, karena karakteristik anak pada usia SD masih suka bermain, sehingga belajar seni tari akan selalu menyenangkan dan tidak membosankan. Selanjutnya, strategi pendidikan seni budaya dan keterampilan (seni tari) ini akan mengeksplorasi dan menginovasi karya seni tari sehingga anak harus mampu mengkreasi kan gerak tari yang ada di daerah setempat.

Topik-topik bahasan dalam setiap pertemuan:

Pertemuan dan Tanggal
Topik yang dibahas
Strategi dan Metode/Kegiatan Belajar Mengajar
Sumber (Buku, Artikel, Handout)
Tugas dan Evaluasi
1
Perkenalan dan memberikan pengetahuan dasar mengenai pengertian seni budaya dan khususnya seni tari.
Ceramah, diskusi, tanya jawab.
-    Guru
-    Siswa
-    Buku Panduan

2
Memberikan penjelasan mengenai macam-macam seni tari nusantara.
Ceramah, diskusi dan tanyajawab.
-    Guru
-    Siswa
-    Buku panduan

3
Menjelaskan fungsi dari tari nusantara beserta upaya untuk melestarikan tari nusantara.
Ceramah, diskusi dan tanyajawab.
-      Guru
-      Siswa
-      Buku panduan

4
Menjelaskan unsur-unsur dan dasar-dasar gerakan tari.
 Ceramah dan tanyajawab.

-   Guru
-   Murid
-   Buku Panduan

5
Pengenalan tari daerah setempat (Tari Selamat Datang Khas Banten).
Ceramah, diskusi dan tanyajawab.
-     Guru
-     Murid
-     Buku Panduan

6
Menjelaskan karakteristik tari daerah setempat (Tari Selamat Datang Khas Banten)


Ceramah dan tanyajawab.
-   Guru
-   Murid
-   Buku panduan

7
Mengkaji ulang penjelasan yang telah disampaikan mengenai tarian nusantara dan daerah setempat serta pemberian tugas kelompok.
Diskusi, tanyajawab dan tugas kelompok.

-    Guru
-    Murid

8
UTS
Tes tulis individu.
Tugas siswa

9
Apresiasi tari kreasi daerah (Tari Dolanan Bocah)

Praktik.
Demonstrasi, tanyajawab dan praktik.

-     Guru
-     Siswa


10
Apresiasi tari kreasi daerah (Tari Dolanan Bocah)


Praktik.
Demonstrasi, tanyajawab dan praktik.
-    Guru
-    Siswa

11
Latihan gerak tari kreasi daerah (Tari Dolanan Bocah)

Praktik perkelompok
Tugas siswa

12
Latihan gerak tari kreasi daerah (Tari Dolanan Bocah)

Praktik perkelompok
Tugas siswa

13
Latihan gerak tari  kreasi daerah (Tari Dolanan Bocah)

Praktik perkelompok.
Tugas siswa

14
Mengkaji ulang tarian (Tari Dolanan Bocah)


Menjelaskan apa saja yang dipersiapkan untuk pementasan.
Praktik perkelompok.

Tugas siswa

15
Persiapan pementasan tari (ruang, dekor dan kostum).

Gladi bersih.
Dilakukan sekelas


Praktik per kelompok.
Tugas siswa

16
UAS
Praktik per kelompok.
Tugas siswa


Evaluasi:
a.       Kehadiran minimal 70%
b.      Keaktifan dalam diskusi kelas dan kelompok
c.       UTS
d.      UAS
e.        Tugas-tugas:
1.      Kliping macam-macam tarian nusantara beserta asal daerah dan fungsi pertunjukannya. (kelompok)
2.      Deskripsi tari daerah setempat dan nusantara  terkait dengan gerak, musik, rias dan busana.
3.      Mempertunjukan tarian yang telah dipelajari. (kelompok)




















TARI DOLANAN BOCAH

A.    Tema Tarian
Tema tarian yang kami angkat dalam penggarapan pentas seni tari ini adalah ‘Permainan Tradisonal Anak-anak Indonesia’. Tarian ini bercerita tentang berbagai macam jenis permainan tradisional anak yang ada di Indonesia. Dimana, tiap gerakan dalam tarian ini menggambarkan dan dikembangkan dari gerakan permainan itu sendiri. Sehingga, anak-anak tidak jenuh dan dapat dengan mudah menirukan gerakan tarian ini. Melalui tarian ini, diharapkan dapat turut melestarikan salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia, serta dapat meningkatkan eksistensi permainan tradisional anak Indonesia agar tidak punah sehingga tetap ada dan dikenal.

B.     Sumber Garapan
Awalnya, konsep permainan ini kami ambil sebagai tema bermula karena melihat fenomena disekitar, bahwa sudah mulai punahnya permainan anak-anak di Indonesia. Setiap manusia pasti melewati suatu masa yang disebut masa anak-anak. Dunia anak adalah dunia bermain. Beragam mainan diciptakan untuk menghibur dan mengembangkan ke kreatifitasan anak. Pada saat ini, kehidupan anak-anak masyarakat Indonesia telah terenggut dan mulai tergerus oleh arus globalisasi. Sehingga, banyak permainan tradisional yang sudah tidak dikenal bahkan tidak diketahui lagi oleh anak-anak Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu, kini permainan-permainan yang dulu sering kita mainkan di waktu kecil sudah mulai terlupakan. Bisa dilihat secara nyata bahwa anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain dengan hal-hal yang berbau dengan tekhnologi, contohnya seperti gadget dibandingkan bermain permainan tradisional dengan teman-teman sebayanya seperti ular naga, congklak, layangan, lompat tali, bekel, engklek, dll. Padahal, permainan tradisional dapat mengasah kemampuan otak, strategi dan sikap anak dalam bersosialisasi serta membangun EQ anak. Oleh karena itu, kami mengangkat tema permainan tradisional anak ini, selain untuk dipentaskan tujuan khusus kami juga ialah untuk  mengangkat kembali eksistensi dari berbagai macam permainan tradisional yang ada di Indonesia. Dalam proses kreatif penciptaan karya tari ini, terlebih dahulu dilakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap bentuk permainan yang menjadi sumber garapan. Observasi/pengamatan yang kami lakukan ialah dengan menonton berbagai video mengenai permainan tradisional Indonesia melalui Youtube. Hasil dari pengamatan tersebut langsung dijadikan sebagai bahan dasar penciptaan. Setiap manusia pasti melewati suatu masa yang disebut masa anak-anak. Dunia anak adalah dunia bermain. Beragam mainan diciptakan untuk menghibur dan mengembangkan ke kreatifitasan anak. Pada saat ini, kehidupan anak-anak masyarakat Indonesia telah terenggut dan mulai tergerus oleh arus globalisasi. Sehingga, banyak permainan tradisional yang sudah tidak dikenal bahkan tidak diketahui lagi oleh anak-anak Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu, kini permainan-permainan yang dulu sering kita mainkan di waktu kecil sudah mulai terlupakan. Bisa dilihat secara nyata bahwa anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain dengan hal-hal yang berbau dengan tekhnologi, contohnya seperti gadget dibandingkan bermain permainan tradisional dengan teman-teman sebayanya seperti ular naga, congklak, layangan, lompat tali, bekel, engklek, dll. Padahal, permainan tradisional dapat mengasah kemampuan otak, strategi dan sikap anak dalam bersosialisasi serta membangun EQ anak.

C.    Tipe Tari
Tarian ini bertipe Dramatik. Karena tarian ini merupakan penggambaran tentang berbagai macam jenis tarian anak-anak, seperti permainan congklak, garobak sodor, kereta-keretaan, ular naga, petak umpet, bekel,engklek, dll yang digambarkan melalui gerakan-gerakan tari.

D.    Mode Penyajian
Mode penyajian yang digunakan ialah Mode Simbolik. Dimana, tarian ini tema permainannya diungkapkan melalu simbol-simbol, baik melalui gerak, kostum, pola lantai, properti maupun ekspresi wajah.

D.    Konsep Gerak
Gerakan yang akan kami bawakan dalam tari ini ialah gerakan maknawi. Yaitu, gerakannya memili arti/makna.
Garapan tari ini kreasi ini berbentuk tari kelompok. Dimana, akan ditarikan oleh 8 orang penari. Bisa ditarikan oleh anak perempuan semua, anak laki-laki semua ataupun percampuran antara beberapa anak laki-laki dan beberapa anak perempuan.
Sedangkan untuk desain pola lantainya disesuaikan dengan stage yang akan digunakan dalam pementasan nanti. Pada awalnya, pola lantai yang digunakan ialah berbentuk zigzag sebagai pembuka. Dengan ketukan gerakan 2x8.


Opening Ketika Lagu Nona Manis
Text Box: ᴑ ᴑ  
ᴑ   ᴑ 
 ᴑ     ᴑ 
ᴑ       ᴑ
 










Perubahan Pola Lantai dan Perpindahan Gerak
Text Box: ᴑ  ᴑ  ᴑ  ᴑ  
ᴑ  ᴑ  ᴑ  ᴑ
 







Kemudian
Text Box: ᴑ    ᴑ  
ᴑ  ᴑ  ᴑ  ᴑ 
ᴑ    ᴑ
 







                                                        
Pola Lantai Closing Lagu Nona Manis
Text Box:       ᴑᴑ
  ᴑ ᴑ ᴑ ᴑ
      ᴑᴑ
 









            Opening Lagu Kedua, Gembira Berkumpul Bersama








            Kemudian Perubahan Pola Lantai dan Gerak Selanjutnya
Text Box: ᴑ ᴑ   ᴑ ᴑ
ᴑ ᴑ   ᴑ ᴑ
 




           
            Selanjutnya Berputar
Text Box:          ᴑ   ᴑ          ᴑ    ᴑ
 ᴑ     ᴑ           ᴑ  ᴑ




     






      Kemudian Berjajar
Text Box: ᴑ  ᴑ  ᴑ  ᴑ  
ᴑ  ᴑ  ᴑ  ᴑ    




     







Text Box: ᴑ ᴑ    ᴑ ᴑ 
 
ᴑ ᴑ    ᴑ ᴑ    




            Setelah Itu, Berpasang-Pasangan


                                                                                                                               


      Tetap Dengan Pola Seperti Ini, Namun Berbeda Pasangan
Text Box: ᴑ ᴑ    ᴑ ᴑ 
 
ᴑ ᴑ    ᴑ ᴑ    




       




Text Box:          ᴑ   ᴑ          ᴑ    ᴑ
 ᴑ     ᴑ           ᴑ  ᴑ




            Dan Pola Lantai Terakhir Berbentuk Lingkaran, Sekaligus Untuk Closing




Text Box:          ᴑ ᴑ  ᴑ    
ᴑ    ᴑ      ᴑ ᴑ  ᴑ




            Closing
           


Text Box: Keterangan:
ᴑ: Seftiane Fauqi   ᴑ: Annisa Fuzi Lestari 
ᴑ: Mia     ᴑ: Irma Suryani 
ᴑ: Dwi Puji Lestari   ᴑ: Reka Julianti 
ᴑ: Zahrifa Andita Ridha  ᴑ: Anisa Rahayu Hidayah
 








E.     Konsep Iringan/Musik
Disamping untuk memperkuat suasana, iringan tari dalam sebuah garapan tari menjadi salah satu hal yang penting, karena selain menjadi pengiring, iringan tari juga berfungsi untuk memberi aksen gerak dan memberi penjiwaan terhadap suatu tarian.Untuk konsep iringan/musik, kami akan menggunakan musik dari lagu-lagu tradisional. Judul instrument yang kami pilih ialah ‘Lagu Nona Manis’ yang disambung dengan lagu ‘Gembira Berkumpul Bersama’. Lagu ini dipilih karena memiliki rythme lagu yang agak cepat dan ceria sehingga sesuai dengan tema.

F.     Konsep Busana
Description: D:\Pdf\Photos\P_20150615_182849.jpgUntuk konsep busana yang akan kami kenakan, kami akan menggunakan beberapa perpaduan antara tradisional dan  modern. Untuk dasar kostum, kami akan menggunakan manset berwarna cerah (hijau tosca) dengan penutup dada berupa kerudung segi empat yang akan kami modif, rok panjang dan lebar berwarna peach kerudung polos senada rok (peach ke-merah mudaan). Kami akan menggunakan kostum yang sederhana, simple, namun lucu, karena menggambarkan ekspresi anak-anak yang sedang bermain dengan riang gembira. Dan untuk make upnya sendiri, menggunakan make up yang natural. Seperti ini gambaran kostum kami:
















Tampak Samping:

                                   

Description: D:\Pdf\Photos\P_20150615_183448_LL.jpg












Tampak Belakang:


Description: D:\Pdf\Photos\P_20150615_183603_LL.jpg











Detail Make Up:
Description: D:\Pdf\Photos\P_20150615_183755_LL.jpg








Detail Gelang:
Description: D:\Pdf\Photos\P_20150615_183655_LL.jpg








Detail Kerudungdan Hiasannya:

Description: D:\Pdf\Photos\P_20150615_183737_LL.jpg







G.    Konsep Tata Teknik Pentas
Konsep untuk Tata Teknik Pentasnya ialah sebagai berikut:
1.      Tempat
Tempat yang akan kami gunakan untuk pementasan tarian ini ialah di Auditorium Kampus. Tepatnya di gedung B lantai 3.
2.      Dekor
Untuk dekorasi panggungnya sendiri, kami akan menggunakan baground hitam polos dengan tambahan ornament-ornament yang berhubungan dengan permainan yang akan kami bawakan dalam tarian. Seperti gambar-gambar berupa rerumputan, batu, pepohonan, dll. Yang dapat dihias menggunakan kain bekas, kardus bekas dan origami.
3.      Properti
Properti yang akan kami gunakan dalam pementasan tari nanti tentunya merupakan properti yang berhubungan dengan berbagai permainan yang ada dalam tarian kami. misalnya kain, pita, selendang, dll.
4.      Tata Lampu
Sumber cahaya yang digunakan dalam pentas tari nanti ialah cahaya dari lighting yang tersedia di auditorium itu sendiri.















DAFTAR PUSTAKA